Sistem Tata Suara ( Sound System) Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

Alhamdulillah, akhirnya kesampaian juga mengunjungi Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Dua masjid yang menjadi ikon utama umat Muslim diseluruh dunia. Selama ini hanya bisa mendengar ceritera dari mulut ke telinga (dan membaca dari berbagai sumber) bahwa sistem tata suara di kedua Masjid tersebut sangat istimewa. Secara umum, kedua Masjid menggunakan sistem yang sejenis: Sistem Tata Suara terdistribusi. Tidak ada Loudspeaker utama, seluruh bagian ruangan dilayani oleh banyak loudspeaker kecil, horn atau column. Kedua sistem sama-sama menggunakan delay processor. Yang membedakan kedua sistem adalah konsep peletakan loudspeakernya berdasarkan arah kiblat.

Di Masjidil Haram, area sholat berbentuk melingkar mengelilingi Kabah, sehingga di Masjid berlantai 3 plus basement ini dibagi menjadi 5 bagian besar sistem. Bagian pertama adalah sistem yang melayani area terbuka lantai dasar dimana Kabah berada. Area ini dilayani oleh beberapa column loudspeaker yang mengelilingi dan mengarah ke dalam area dimana Kabah berada.

Column Loudspeaker Horn Loudspeakers

Bagian kedua adalah area lantai 1 yang mengelilingi open area dan lantai 2. Sistem yang terpasang disini adalah customized loudspeaker Horn yang dipasang di langit-langit. Pengaturan pemasangan diatur per blok area yang dibatasi oleh tiang-tiang. Formasi ini menghasilkan ruang dengar yang tidak saling bertumpuk.

horn_Haram

Sistem ke tiga adalah sistem yang menlayani area Mas’a (tempat Sai). Sistem terpasang di area ini adalah Loudspeaker Column. Ada 2 jalur Mas’a: pada jalur Sa’i arah Shafa, Column Loudspeaker dipasang dengan aiming keluar (berlawanan dengan arah Kiblat (Kabah) ) sedangkan pada jalur Sa’i arah Marwa, Column Loudspeakers dipasang mengarah ke dalam (arah kiblat (kabah)). Sistem ke empat adalah sistem yang dipasang pada area lantai Atap. Disini, digunakan gabungan sistem horn dan loudspeaker kolom dengan aiming keluar (menjauhi Kabah).

column_Masa

Sedangkan sistem terakhir digunakan untuk melayani area halaman luar masjid. Disini digunakan gabungan loudspeaker kolom, full range dan horn yang dipasang di menara dan bagian atas dinding luar, diarahkan menunduk ke arah jamaah yang memenuhi halaman luar Masjidil Haram.

luar_haram

Persepsi subjektif saya di kelima area utama tersebut, seluruh bagian area memiliki intelligibility yang excellent, listening level juga excellent, envelopment juga excellent, directivity juga excellent, kecuali di area lantai dasar dimana suara cenderung terdengar dari belakang, terutama di shaf-shaf depan. Masih terdengar gangguan delay di beberapa tempat di lantai 1 dan 2 serta lantai atap, tetapi masih dalam batas-batas yang acceptable. Hal ini mengkonfirmasi pendapat mereka-mereka yang pulang dari Masjidil Haram yang senantiasa menyampaikan bahwa dimanapun mereka berada, mereka tidak merasakan perbedaan kondisi mendengar, semua terasa bagus.

Masjid Nabawi di kota Madinah, terdiri dari Masjid lama dan area pengembangan yang menjadi satu kesatuan. Kiblat di Masjid ini mengarah ke satu arah. Tiang dan lengkungan serta kubah menjadi ciri utama Masjid ini. Sistem tata suara terdistribusi juga digunakan di Masjid ini. Berbeda dengan Masjidil Haram, di Masjid ini seluruh loudspeaker menggunakan tipe full range ukuran kecil yang dipasang di tiang-tiang masjid yang jumlahnya ribuan (konon jumlah loudspeaker terpasang lebih dari 3000 unit). Area di halaman sekitar Masjid yang dicover oleh payung-payung yang bisa membuka dan menutup serta halaman atap Masjid dilayani oleh loudspeaker kecil type horn (baik yang terpasang pada dinding maupun minaret-minaret Masjid). Seluruh lantai Masjid kecuali halaman luar menggunakan karpet tebal.

The Speakers at Columns

day33p

Persepsi subjektif saya di area Masjid lama, seluruh bagian area memiliki intelligibility yang excellent, listening level juga excellent, envelopment juga excellent, directivity juga excellent. Sedangkan di area pengembangan (perluasan Masjid), listening level terkadang masih kurang, dan masih terdengar gangguan delay di beberapa tempat , tetapi masih dalam batas-batas yang acceptable. Yang menarik, di area perluasan ini, di beberapa tempat ada bagian yang memiliki kubah yang bisa dibuka tutup. Hal lain yang menarik, pada area perluasan tahap 2, seluruh loudspeaker full range disembunyikan secara visual di dalam ornamen tiang-tiang kolom bangunan.

One thought on “Sistem Tata Suara ( Sound System) Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

Leave a comment